Tiket Kereta

Pesawat SJ-033 dari Batam mendarat dengan mulus di Bandara Soekarno Hatta meskipun cuaca saat itu sedang hujan deras dan mengguyur sebagian besar runaway bandara. Namun, perjalananku kembali ke rumah di Bintaro masih panjang. Kalau biasanya aku naik travel dari Shuttle Bus Terminal 2F menuju kesana, tetapi kali ini aku ingin mencoba merasakan naik moda transportasi lain yaitu kereta bandara.

Keluar dari Terminal 2F aku bertanya kepada security disana bagaimana caranya untuk naik kereta bandara, kemudian dia menunjukkan arah ke sebuah bangunan besar yang berfungsi sebagai tempat Kalayang beroperasi yang akan mengantarkan kita menuju stasiun. Sesampainya disana, bibirku berdecak kagum. Stasiun Kereta Bandara memiliki interior yang cukup megah dan didominasi warna putih di sekeliling bangunannya. Kereta Bandara dari Soekarno Hatta melayani rute SH Airport - Stasiun Batu Ceper - Stasiun Sudirman Baru PP. Kalau tak lihat di jadwal sih, kereta beroperasi dari jam 6 pagi hingga jam 12 malam. Jadi, jangan khawatir kalau ada penerbangan larut malam ya gaes.

Papan Penunjuk Bandara

Aku mungkin jadi orang paling ngeselin buat petugas disana wkwk. Ya maklumlah, baru pertama mencoba naik kereta ini, ndesonya kelihatan banget hahaha. Aku bertanya semua kepada petugas tentang jadwal kereta setiap berapa menit, cara pesan tiketnya bagaimana, dan semua yang bisa aku tanyakan ke mereka ya aku tanya. Yuk kita ulas satu-satu.

BELI TIKET KERETA

Jadwal Kereta Bandara

Sebelum membeli tiket, perhatikan terlebih dahulu jadwal keberangkatan kereta yang tersedia di information board. Kalau jadwal sudah oke, lanjut ke pembelian tiket kereta. For your infomation, pembelian tiket kereta bandara ini mengusung prinsip Three-Less. "Less" yang pertama adalah "Manless" Calon penumpang membeli tiket kereta langsung di mesin tiket otomatis tanpa ada transaksi tatap muka dengan petugas stasiun kereta. Jangan khawatir kalau bingung, petugas selalu siap siaga untuk membantu kok. "Cashless". Pembayaran tiket kereta dengan uang cash sudah tidak jaman lagi. Tapi tenang, banyak tersedia channel pembayaran lainnya kok. Kalau aku sih saat itu menggunakan kartu debit karena transaksinya semudah belanja di alf*m*rt, tinggal gesek, udah deh selesai. "Cardless" Tiket yang sudah kita beli akan tercetak dalam bentuk kertas yang mengandung barcode sebagai boarding pass untuk ditap pada gate keberangkatan. Kita tidak lagi butuh kartu khusus seperti kalau naik KRL lho. Jadi setelah perjalanan, tiket bisa langsung dibuang. Simple kan?

Pemesanan Tiket

Oiya, harga tiket kereta menyesuaikan rute kemana kita akan pergi. Sampai dengan saat ini, rute SH Airport - Stasiun Batu Ceper PP dibanderol dengan harga Rp 35.000 dengan waktu tempuh 12 menit saja. Sedangkan untuk rute SH Airport - Stasiun Sudirman Baru PP dikenakan tarif Rp 70.000 dengan waktu tempuh 46 menit. Pemesanan tiket kereta bandara juga dilayani lho melalui aplikasi Railink yang tersedia di Playstore. Disitu kita bisa melihat juga jadwal kereta selama sehari penuh.

MENUNGGU KERETA

Tiket sudah di tangan, saatnya kita menunggu kedatangan kereta bandara di waiting lounge. Di tempat ini, penumpang benar-benar dimanjakan dengan fasilitas lounge yang menurutku setara dengan executive lounge di ruang tunggu bandara yang mengharuskan kita merogoh kocek untuk menikmatinya. Jangan sampai ketinggalan kereta ya gaes karena terlena dengan mewahnya fasilitas lounge stasiun. Perhatikan setiap ada pengumuman yang disuarakan melalui alat pengeras suara.

Waiting Lounge Stasiun

NAIK KERETA BANDARA

Nah akhirnya datang juga kereta yang kita tunggu. Kalau dilihat dari kereta dan segala fasilitasnya, rasanya worth it lah mengeluarkan harga segitu, atau bahkan malah terlalu murah hahaha. Lihat fasilitas dibawah ini kalau kamu nggak percaya. TV LED, KURSI EMPUK, PORT USB CHARGE, TEMPAT BAGASI KHUSUS, MAJALAH, TOILET.

Lorong Kereta Bandara

Kursi Kereta Bandara

Bagasi Kereta

Setelah merasakan asyiknya naik kereta bandara, aku sangat menyarankan bro sis semua untuk mencoba kereta bandara ini baik dari Bandara Soekarno Hatta ataupun sebaliknya. Selain kenyamanan yang ditawarkan oleh kereta, ketepatan waktu, dan terbebasnya dari kemacetan ibukota menjadi alasan yang paling kuat yang mendorongku untuk mencoba moda transportasi jenis ini. Selamat mencoba gaess!!

Setelah drama penerbangan yang delay 5 jam dari Bandara Soekarno Hatta, akhirnya pesawat mendarat mulus di Bandara Hang Nadim Batam pukul 17.45 dari yang seharusnya landing pukul 12.45. Tapi, aku tidak terlalu mempermasalahkan hal itu karena sebenarnya aku tidak punya target pribadi untuk explore Batam secara keseluruhan. Menjejakkan kaki disana pun bagiku sudah lebih dari cukup untuk menambah perbendaharaan jumlah provinsi di Indonesia yang aku kunjungi menjadi 21 Provinsi hehe :D

Setibanya disana, aku dijemput oleh temanku Gogor dan Iib yang telah aku beritahu sebelumnya kalau aku bakal berkunjung kesana. Aku tidak mempunyai itinerary dalam perjalananku kali ini. Aku hanya mengikuti mereka berdua kemana akan melangkah. Tapi setidaknya, aku punya rekomendasi tempat wisata yang bisa kalian kunjungi ketika suatu saat pergi ke Batam. Here we go!

1. Berkunjung ke Jembatan Barelang 

2. Mencicipi Seafood Segar di Nagoya

Kurang lengkap rasanya kalau travelling ke Batam tanpa mencicipi seafood asli daerah sana yang terkenal dengan kesegaran dan kelezatannya. Mentas dari Barelang, mereka mengajakku untuk makan seafood di daerah Nagoya. Katanya, seafood disini tidak ada tandingannya. Restoran di Nagoya ini lebih mirip foodcourt karena disana banyak pilihan penjual yang menjajakan jenis makanan berbeda yang bisa customer pilih sesuai selera mereka.

Aku dan kawan-kawanku makan ikan Saba, gonggong, cumi goreng tepung, ayam bawang dan tentunya dengan sayuran untuk menyeimbangkan kolesterol jahat dari makanan-makanan tadi hahaha. Mantap betul deh pokoknya dan harus dicoba bagi seafood lovers.

3. Melihat Icon Hollywood ala Batam

Salah satu destinasi favorit wisatawan yang melancong ke Batam adalah tulisan "Welcome to Batam" yang digadang-gadang menyerupai tulisan Hollywood di Amerika Serikat. Iib mengantarkanku ke spot yang bisa melihat tulisan itu dengan jelas atau tepatnya di daerah Masjid Agung Batam di Batam Centre. Namun, karena saat itu sedang acara besar disitu, kami kesusahan untuk mengambil gambar tulisan tersebut. Tapi berkat keahlian Iib, ada 1 fotoku yang bisa terabadikan dengan bagus. Thanks bro!! :D

4. Menyaksikan Akulturasi Budaya di Masjid Cheng Hoo Batam

Aku mulai kehabisan ide tentang kemana aku harus pergi selanjutnya untuk menunggu penerbangan ke Jakarta sore harinya. Setelah melihat google maps, mataku tertuju pada sebuah tempat  yang tertulis "Masjid Cheng Ho". Aku bertanya kepada Iib, bagaimana rupa masjid itu? Dia sebagai orang lokal pun tak tahu bentuk masjid itu bagaimana. Baiklah, aku dan Iib yang penasaran akhirnya pergi menuju kesana.

First impression ketika melihat masjid itu lebih mirip seperti klenteng Tionghoa. Tapi setelah diamati lebih dalam, ternyata memang Masjid bro XD Masjid ini diresmikan pada tanggal 21 Februari 2015 oleh Menko Kemaritiman dan Menteri Pariwisata Republik Indonesia. Tidak banyak informasi yang bisa aku dapatkan disana, yang pasti aku yakin bahwa masjid ini dibangun untuk mengenang jejak langkah seorang penjelajah China bernama Laksamana Cheng Ho yang pernah singgah di Batam.

5. Santai Sejenak di Coastarina

Destinasi terakhir yang aku kunjungi adalah kawasan Coastarina yang berada di daerah Pasir Putih, Batam. Saat berkunjung kesana, kita diharuskan untuk membayar tiket masuk sebesar Rp 35.000/orang, exclude harga tiket wahana permainan di dalamnya. Jadi, Coastarina adalah semacam dermaga yang berada di pinggir pantai yang dilengkapi dengan berbagai macam fasilitas pendukung kenyamanan wisatawan untuk bersantai disana seperti cafe, restoran, taman bermain, dan wahana permainan yang bisa dinaiki dengan harga terjangkau.

Meskipun namanya dermaga, tapi tidak ada kapal yang bersandar disini lho gaes. Pokoknya di Coastarina kita bisa sejenak jalan-jalan dan bersantai menikmati semilir angin laut yang menerpa badan. Ada beberapa kapal yang lalu lalang di perairan laut Coastarina, katanya sih itu kapal yang mengangkut penumpang dari dan ke Singapura.

Perjalananku di Batam berakhir hari itu juga setelah berkunjung ke Coastarina. Aku berterima kasih kepada Gogor dan Iib yang telah menemaniku untuk sementara lepas dari hiruk pikuk kehidupan metropolitan Jakarta. Mereka sangat baik sekali mengantarkanku untuk menambah wawasan tentang Batam yang selama ini tidak terbersit sama sekali dalam pikiranku. Semoga Allah SWT membalas kebaikan kalian broo! 

Salam, Faliq.