7 Kepingan Surga di Raja Ampat Utara (Part I)
January 06, 2019Apa yang terlintas di pikiran ketika mendengar kata Raja Ampat? Yang pasti, aku tidak akan bisa menebak apa yang kamu pikirkan tentang Raja Ampat karena aku bukan cenayang. Tapi, jika kamu bertanya padaku tentang Raja Ampat, satu kata berbunyi "Surga" menurutku bisa merepresentasikan Raja Ampat secara keseluruhan. Lho, bagaimana mungkin aku menyebut bahwa Raja Ampat itu adalah surga sedangkan aku sendiri belum pernah masuk kesana?
Banyak khalayak yang ingin menjadi saksi langsung keindahan sebuah kepulauan bernama Raja Ampat. Tapi, keinginan mereka, pun juga aku tidaklah mudah untuk diwujudkan. Terbatasnya akses transportasi dan tentu mahalnya ongkos tiket pesawat menjadi salah satu faktor penghalang utama. Belum lagi biaya sewa kapal untuk berpindah dari satu pulau ke pulau lain semakin menambah kemustahilan untuk mengagumi Raja Ampat dengan mata kepala sendiri.
Namun, semesta akan selalu ada bagi siapapun yang mempunyai mimpi dan percaya bahwa mimpi itu bisa berubah menjadi kenyataan. Berbekal tiket promo dari Sriwijaya Air, aku bisa merealisasikan apa yang selama ini ada dalam anganku, menginjakkan kaki di Raja Ampat! Setidaknya, dengan tiket promo tersebut, kantongku tidak terlalu terkuras pada pos pengeluaran tiket pesawat. Aku hanya tinggal memikirkan biaya sewa kapal yang digunakan untuk island hopping selama 3 hari 2 malam. Langsung saja, inilah 7 kepingan surga yang ada di Raja Ampat bagian Utara.
1. Pasir Timbul
Pasir Timbul (1) |
Aku sempat terheran, Raja Ampat ini sudah dianugerahi keindahan alam yang luar biasa, eh kok masih ditambah dengan keajaiban lain yang berbentuk Pasir Timbul. Kok bisa ajaib? Ya, Pasir Timbul ini adalah sebuah pulau di tengah laut yang muncul saat kondisi laut sedang surut atau dalam ilmu geografi orang menyebutnya dengan nama Gosong. Pemandangan di Pasir Timbul ini bisa dibilang luar biasa bro! Warna air laut yang mengelilingi pulau tampak seperti gradasi dari biru muda ke biru tua, menyesuaikan kedalamannya. Masya Allah.
![]() |
Pasir Timbul (2) |
Aku bersyukur saat itu ada salah satu teman bernama Haris yang membawa drone. Berkat dronenya, keindahan pasir timbul bisa terdokumentasi dengan sempurna dari ketinggian. Thanks Bang Haris, jasamu akan kami kenang hahaha.
Pasir Timbul (3) |
Berkunjung ke Raja Ampat tak lengkap rasanya jika tak memasukkan Arborek dalam salah satu list destinasi yang dikunjungi. Beranjak dari Pasir Timbul, rombongan kami menuju Pulau Arborek untuk makan siang dan beristirahat sejenak disana. Perjalanan dari Pasir Timbul ke Arborek memakan waktu selama 1,5 jam. Dari kejauhan, Pulau Arborek sudah terlihat menggoda. Pulaunya terlihat dangkal diselimuti dengan pasir putih yang halus dan dilengkapi dengan aksesoris pohon kelapa yang melambai-lambai tertiup angin laut. Pemandangan seperti ini membuatku ingin cepat-cepat menginjakkan kaki di daratannya.
Dermaga Arborek |
Pulau Arborek sering digunakan sebagai tempat persinggahan bagi wisatawan yang akan menuju ke Wayag dan Piaynemo. Jadi jangan kaget ya kalau lihat banyak wisatawan lokal dan mancanegara yang berkunjung kesini. Alih-alih memperhatikan wisatawan, sempatkanlah diri sejenak untuk berkeliling pulau ini. Kita hanya butuh waktu 30 menit saja bro! Sepanjang perjalanan kita akan menemui warga lokal yang akan tersenyum ramah menyambut kita sebagai tamu. Ingin rasanya berlama-lama disana, tapi waktulah yang membatasi karena kita masih harus melanjutkan perjalanan menuju Piaynemo.
Snorkelling di Arborek |
3. Geosite Piaynemo
Piaynemo Gate |
Di Geosite ini, tertinggal jejak Presiden Jokowi yang berkunjung pada awal tahun 2016. Nah, semenjak kunjungan beliau tersebut, Piaynemo memiliki anak tangga baru yang cukup kokoh berjumlah 320 buah. Anak tangga ini akan mengantarkan kita menuju puncak bukit Piaynemo untuk melihat pemandangan gugusan karang dari ketinggian.
Tangga Piaynemo |
Siapkan fisik yang prima gaes saat menapaki anak tangga satu per satu karena jumlah 320 buah anak tangga bukanlah jumlah yang sedikit. Tetapi, lelah dan keringat yang menetes saat menaiki anak tangga tersebut akan terbayar lunas begitu kita sampai di puncaknya. Aku dan rombongan tidak boleh kelewatan untuk mengabadikan moment melihat gugusan karang Raja Ampat yang sungguh istimewa. Disini, lidahku tidak berhenti mengucap syukur alhamdulillah.
![]() |
Karang Piaynemo |
![]() |
Geosite Piaynemo |
4. Geosite Wayag
Mendaki ke Puncak Wayag |
Kapal kami sandar di sebuah batu karang yang cukup besar. Tidak ada sebuah dermaga yang menandakan bahwa kapal bisa bersandar dengan aman, tetapi saat kami sampai disana ada beberapa kapal yang juga ikut bersandar. Saat itu, aku merasakan mabuk laut karena perjalanan dari Piaynemo menuju batu karang ini ditempuh selama 3 jam. "Ada spot apa disini, kok sepertinya biasa saja?" Pikirku.
![]() |
Puncak Wayag |
Dugaanku salah besar. Batu karang ini dinamakan Puncak Wayag dan menjadi spot terbaik untuk menikmati gugusan batu karang Raja Ampat lainnya dari ketinggian. Kalau di Piaynemo tadi kita naik tangga yang cukup nyaman untuk sampai di puncaknya, hal 180 derajat tersuguhkan saat menuju puncak Wayag. Kita harus sangat berhati-hati disini karena trek yang kita lalui adalah berupa batu karang yang cukup terjal. Siapkan baju tertutup dan sepatu sebagai pengaman tubuh kita agar tidak terluka karena terkena batu karang saat trekking.
Icon Raja Ampat Wayag |
Setelah sampai di atas, mataku seolah tersihir karena keelokan pemandangan gugusan karang yang tersaji disana. Dan sekali lagi, drone Bang Haris memainkan peran istimewanya. Drone bisa mengambil gambar Wayag secara komprehensif dan sangat ciamik!
Wayag Shoot by Drone |
Cerita bersambung ke (Baca : 7 Kepingan Surga di Raja Ampat Utara (Part II-end)
1 comments
Seru!
ReplyDelete