Jejak Langkahku di Kawah Ijen
September 17, 2018
Setelah semuanya siap, hal yang
pertama kami lakukan adalah mencari SPBU untuk mengisi full bensin motor karena
infonya, jalan ke Ijen tidak ada SPBU dan harga bensin eceran disana sedikit
lebih mahal daripada harga normal. Singkat cerita, 2 jam waktu yang kami tempuh
untuk sampai di Pos Paltuding, pos terakhir sebelum pendakian Ijen. Karena saat
itu hujan lumayan deras, kami bergegas untuk membangun tenda di camping ground Paltuding.
Pukul 01.30 dinihari, kami
terbangun dan bersiap untuk memulai pendakian. Tidak perlu menggunakan carrier
besar seperti saat mendaki gunung-gunung lainnya, tapi pastikan peralatan wajib
seperti headlamp, masker, logistik air dan makan terisi penuh agar pendakian
kita bisa berjalan lancar hingga esok hari. Siapkan uang juga untuk simaksi
pendakian, selengkapnya cek gambar di bawah ini ya tarifnya.
![]() |
Simaksi Ijen |
![]() |
Blue Fire Ijen |
Tak butuh waktu lama di bawah
kawah Ijen, aku naik ke atas mencari spot terbaik untuk menikmati sunrise di
puncak tertinggi kawah Ijen. Kira-kira untuk sampai puncak tertinggi di Ijen,
dibutuhkan waktu 30 menit saja kok, jadi sempatkanlah untuk singgah kesini
sebentar ya gaes, mumpung hehe.
1. Pastikan performa motor cukup prima untuk menempuh perjalanan hingga Pos
Paltuding karena jalanan yang akan kita lalui sangat curam dan memerlukan
effort yang lebih dari motor. Cek rem dan lampu motor jangan lupa.
2. Isi full bensin jika menemui
SPBU di Kota Banyuwangi karena tidak ada SPBU nantinya di daerah Kawah Ijen.
3. Bagi para backpacker, lebih
baik ngecamp di camping ground Paltuding daripada mencari penginapan di sekitar
sana. Sensasinya beda sekaligus lebih murah kalau ngecamp dong hehe.
4. Siapkan peralatan pendakian
seperti jaket tebal, sandal/sepatu gunung, kaos tangan, headlamp, dan jangan
lupa logistik air dan makanan. Roti sobek juga bisa dibawa untuk sekadar
mengganjal perut sebelum sarapan keesokan harinya.
5. Jangan khawatir kecapekan gaes
saat mendaki, karena ada beberapa warga lokal yang menawarkan gerobak mereka untuk
membantu kita naik/turun dari Kawah Ijen. Aku lupa berapa tarifnya, namun
menurut infonya siapkan uang Rp 150.000 – Rp 200.000 untuk sekali jalan.
6. Rata-rata pengunjung Kawah
Ijen adalah wisatawan mancanegara, jadi jangan norak ya kalau lihat bule
hahaha. Gunakan kesempatan bertemu bule untuk melatih kemampuan berbahasa asing
kita. Namun jangan terlalu agresif juga, karena nanti bulenya illfeel wkwk.
![]() |
Orang Lokal menyebutnya Taksi |
![]() |
Axel dan Diana dari Austria |
0 comments