Jalan-Jalan di Trotoar Kota Bandung
August 01, 2017
"Dan
Bandung bagiku bukan cuma masalah geografis, lebih jauh dari itu
melibatkan perasaan, yang bersamaku ketika sunyi" - Pidi Baiq
Familiarkah kalian dengan quote di atas? Mungkin beberapa ada yang tahu. Quote di atas adalah salah satu kutipan Pidi Baiq. Tahukah kalian siapa itu Pidi Baiq? Mungkin praktisnya bisa lihat film Dilan 1990. Nah, dia adalah pengarang dari novel teenlit Dilan 1990 yang sudah difilmkan pada awal tahun 2018 kemarin yang cukup menghebohkan belantika perfilman tanah air. Quote tersebut terpampang di Jalan Asia Afrika Bandung dan menjadi spot foto yang instagrammable di Kota Bandung.
Seminggu yang lalu, aku berkesempatan untuk berkeliling Kota Bandung selama 1,5 hari bersama mantan teman-temanku sekos waktu kuliah dulu, Dicky, Arfian, Gigih, dan Arip. Trip kami di Bandung ini direncanakan jauh-jauh hari setelah temanku Dicky dari Sorong mengabari kalau akan datang ke Bandung karena ada penugasan disini. Karena durasi waktu yang singkat, kami memutuskan untuk melakukan city tour saja menikmati eloknya Kota Bandung dan segala yang ada didalamnya. Berikut itinerarynya!
Jalan Asia Afrika
Tentunya jalan ini sudah gak asing lagi bagi penduduk Bandung maupun dari luar Bandung. Seperti namanya, jalan ini bernama Asia Afrika karena berkaitan erat dengan Konferensi Asia Afrika yang dilaksanakan di Bandung pada tahun 1955. Jalan ini sangat strategis, terletak di jantung kota Bandung, dekat dengan Alun-Alun Bandung dan Masjid Agung Bandung.
Saat aku kesana, jalanannya relatif sepi, kendaraan tidak banyak yang melintas, dan banyak pejalan kaki yang melangkahkan kaki di trotoarnya untuk menikmati sambil berfoto-foto. Setiap meter di trotoar Jalan Asia Afrika terdapat dudukan bola yang bertuliskan negara-negara di Benua Asia dan Afrika.
![]() |
Papan Nama Jalan Asia Afrika |
![]() |
Quote by Pidi Baiq |
![]() |
Quote di seberang quote yang pertama |
![]() |
Landmark |
Alun-Alun Bandung
Berjalan ke arah barat, kita akan menemukan Alun-Alun Bandung. Nah, disinilah pusat keramaian warga ibukota Jawa Barat. Alun-alun Bandung terletak di depan Masjid Agung. Konsep alun-alun yang beralaskan rumput buatan membuat kita bisa bebas duduk dan tiduran disana. Banyak orang berjualan di sekitar alun-alun, ada yang berjualan makanan, gelembung udara, balon, dan masih banyak lagi. Waktu yang pas buat menikmati alun-alun Bandung menurutku pagi dan sore hingga malam hari. Kalau kita kesana pas siang hari, cuaca cukup terik, dan tidak ada penutup untuk berteduh di tengah alun-alunnya.
![]() |
Suasana Alun-Alun Bandung |
![]() |
Masjid Agung Bandung dilihat dari Alun-Alun |
Jalan Braga
Tujuan selanjutnya adalah Jalan Braga. Jalan ini menurutku cukup unik sih, sisi kanan dan kiri jalan terdapat bangunan-bangunan dengan arsitektur lama. Bangunan tersebut digunakan untuk pertokoan, perbankan, cafe, penjual makanan, dan masih banyak lagi. Oiya, di Jalan Braga ini ada landmark bertuliskan Braga. Kalian harus foto di tempat ini sebagai tanda kalau udah sampai disini :D
![]() |
Landmark Braga |
![]() |
Papan Nama Jalan Braga |
Rasanya, jalan-jalan di trotoar Kota Bandung tidak cukup kalau cuma sehari. Kalau boleh bilang, kesadaran masyarakat Kota Bandung akan kebersihan sudah cukup bagus, hal itu terbukti dengan tidak adanya sampah yang berserakan di sepanjang jalan-jalan utama kota. Bandung, selama belum ada orang yang membuatku ingin kembali ke sana, maka kecantikan kotanya lah yang menjadi alasannya.
0 comments